Kali ini aku mau berbagi materi nih tentang dakwah Nabi Muhammad di Makkah.
Semoga bermanfaat☺️
Dakwah Nabi Muhammad Pada Periode Makkah
Pada tahun
ke 14 usia pernikahan beliau dengan Siti Khodijah, Nabi Muhammad sering
melakukan ibadah diiringi dengan memohon petunjuk kepada Allah.Beliau sering
berkhalwat di Gua Hira’.
Nabi
Muhammad mendapat wahyu pertama dari Allah pada tanggal 17 Ramadhan 610 M
berupa Qs. Al Alaq ayat 1-5 pada saat Nabi Muhammad berkhalwat di Gua
Hira’.Setelah dari Gua Hira’ saat setelah mendapat wahyu pertama, Nabi pulang
kerumahnya dengan raut muka pucat.Nabi berkata kepada istrinya untuk
menyelimutinya.Lalu Siti Khodijah menyelimuti dan menenangkannya.Kemudian Siti
Khodijah mengajak Nabi Muhammad ke rumah saudaranya yang seorang ahli kitab, Waraqah
bin Naufal untuk menceritakan kejadian yang terjadi.Kemudian Waraqah
menjelaskan bahwa yang datang kepada Nabi Muhammad adalah Malaikat Jibril dan
kemudian menasehatinya.
Pada malam
ke 40, wahyu yang kedua turun yaitu Qs. Al Mudatsir ayat 1-5.Ayat ayat itu
diturunkan Allah untuk orang yang berselimut untuk bangun dan memberi
peringatan serta mengagungkan Tuhan dan perintah untuk meninggalkan perbuatan
dosa.
Nabi
Muhammad diangkat menjadi nabi dan rasul setelah mendapatkan wahyu yang
kedua.Kemudian nabi Muhammad memulai dakwahnya.Fase dakwah yang pertama adalah
secara sembunyi sembunyi dari fase itu terdapat sepuluh orang yang masuk islam
diantaranya Siti Khodijah, Abu Tholib, Abu Bakar, Utsman bin Affan, Zubair bin
Awwam, Saad bin Abi Waqas, Talhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarrah, dan
Al Arqam bin Abil Arqam.
Fase kedua
dakwah nabi Muhammad adalah secara terang terangan. Fase itu dimulai setelah
Allah menurunkan firmannya Qs As Syuara’ ayat
214. Nabi Muhammad mengajak Bani Abdul Mutholib untuk berkumpul
menghadiri jamuan makan dan mengajak untuk masuk islam. Pada saat itu nabi
Muhammad berkata “belum pernah ada seorang pemuda membawa sesuatu untuk kaumnya
yang lebih utama dari apa yang saya bawa untuk kamu. Saya bawa segala kebaikan
dunia akhirat”. Dari orang yang menghadiri ada yang membenarkan dan
menyalahkannya. Salah satu yang menyalahkannya adalah Abu Lahab dan istrinya dan
kemudian Allah menurunkan firmannya Qs Al Lahab tentang Abu Lahab dan istrinya.
Kasus
• Kaum kafir
Quraisy menolak ajaran islam yang mengajarkan persamaan hak dan kedudukan
antara semua orang, adanya kehidupan
sesudah mati, dan mereka merasa sangat berat untuk meninggalkan agama dan
tradisi warisan leluhur mereka
• Orang yang
keislamannya terungkap akan menghadapi siksa dari kaum kafir Quraisy hingga ia
murtad dari agama islam.
Nasihat
• Jadilah
orang yang selalu sabar, ikhlas, dan selalu berusaha menyelesaikan masalah
dalam segala ujian atau cobaan.
• Percayalah
bahwa dalam setiap ujian dan cobaan itu
selalu ada hikmahnya tersendiri. Yakinlah bahwa Allah itu satu dan tiada
Tuhan selain Allah.
• Kita tidak
boleh membeda bedakan kasta atau kedudukan karena semua manusia itu sama di
hadapan Allah. Sedangkan yang membedakan itu adalah amal dan perbuatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar